Mengenai Saya

Foto saya
Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Indonesia
Seorang Mahasiswa yang bercita-cita menjadi wirausahawan sukses, dengan dedikasi sebagai kader pergerakan (organisasi) untuk mengabdi dan memberdayakan masyarakat

20 April 2009

MUSYAWARAH CABANG IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH PC IMM KAB/KOTA BOGOR

Merdeka(12/04) - PC IMM Bogor telah berhasil melaksanakan muscab pada tanggal 12 April 2009 lalu. Ghirrah perjuangan tampak dari wajah kader-kader baru IMM. Muscab yang dilaksanakan di aula kantor PDM kota Bogor berjalan dengan sederhana tetapi luar biasa. IMM Bogor yang dapat dikatakan terlambat melaksanakan muscab dapat memberikan laporan pertanggungjawaban (LPJ) yang diterima oleh peserta.

Pembukaan muscab dihadiri oleh PD Muhammadiyah kota Bogor beserta ‘Aisyiyah, serta dua puluh satu orang peserta dan peninjau. Peserta terdiri dari perwakilan DPD IMM Jabar dan PK IMM se kab/kota Bogor, antara lain IPB, STEI Tazkia, UIKA, dan STKIP Muhammadiyah. Acara ini dibuka oleh Ketua PDM Kota Bogor, KH. Muhyidin. Dalam sambutannya beliau menyampaikan bahwa sebuah pergerakan sangat membutuhkan leadership skill,integrated agenda, dan sillatirrahim lintas organisasi. Beliau juga berpesan kepada IMM Bogor untuk segera menentukan arah gerak pergerakan yang jelas sehingga tidak menimbulkan adanya dualisme kepemimpinan, yakni di kabipaten maipun kota.

Persidangan muscab diawali dengan Sidang Pleno I yang membahas tata tertib sidang, penetapan agenda acara, dan pemilihan pimpinan sidang. Adapun pimpinan sidang terpilih antara lain: Hilman (Ketua I), Gumilang K (Ketua II), dan Septi (Sekretaris). Selanjutnya Sidang Pleno II berupa penyampaian LPJ PC IMM Kabupaten/Kota Bogor periode 2006-2008 serta tanggapan dari perwakilan IMM dari perguruan tinggi se-Bogor. Sementara sidang Pleno III berisi sidang-sidang komisi dan paripurna komisi serta laporan hasil Sidang Komisi. Komisi terbagi menjadi dua, yakni Komisi A ( Rancangan Kebijakan dan Program Kerja) dan Komisi B ( Rekomendasi).

Sidang Pleno IV dalam Musycab berisi pembacaan tata tertib pemilihan dan pemilihan ketua Umum serta tim formatur. Pemilihan dilakukan dengan menuliskan satu nama calon Ketua pada satu kertas suara dan delapan calon formatur yang dipilih dari seluruh peserta musyawarah pada satu kertas suara lain. Alhasil, Sidang Pleno IV memutuskan: Ketua Umum PC IMM Bogor periode 2009-2010 adalah IMMawan Muhammad Syahrul Anwar ( Mahasiswa Departemen Matematika FMIPA IPB angkatan 43(2006)). Adapun tim formatur yang terpilih sebanyak sebelas orang dikarenakan adanya kesamaan suara. Selain ketua terpilih, Tim Formatur lainnya adalah: IMMawati Akfia Rizka Kumala, IMMawati Anisa Rahma, IMMawan Hening Pram Pradityo, IMMawan Hilman Fauzi Nugraha, IMMawan Gumilang Khairulli, IMMawan Khoirun Ibnu Farid, IMMawati Izzah Rahmawati Nopitasari, IMMawan Sandi Sandia, IMMawati Chusnul Chotimah, dan IMMawan Hafiizh Baskara. Dari rapat formatur perdana yang diselenggarakan tim formatur pada saat itu juga, terbentuk Sekretaris Umum, IMMawan Hening Pram Pradityo ( Fisika IPB '45 (2008)) dan Bendahara Umum Sandi Sandia (STEI Tazkia).

Pada akhirnya muscab ditutup oleh perwakilan DPD IMM Jawa barat, IMMawati Ratna, dengan ucapan selamat dan penuh harap. Selain itu, sambutan juga disampaikan oleh perwakilan PC IMM Bogor periode 2006-2008, IMMawati Roudlotul M serta Ketua terpilih PC IMM Bogor periode 2009-2010. Sebuah harapan baru muncul dari hati para senior yang hendak melanjutkan perjuangannya, demi jayanya IMM Bogor ke depan. Amanah yang tidak ringan juga mulai dibebankan kepada kader-kader yang notabenenya masih baru. Dengan wajah-wajah kader baru diharapkan munculnya ghirroh-ghirroh perjuangan baru demi tercapainya da'wah amar ma'ruf nahi munkar.

Jayalah IMM Jaya!!! Abadi perjuangan kami.

Billahi fii sabiililhaq fastabiqulkhoirot

16 April 2009

Dari Stres Hingga Bunuh Diri

Liputan 6 - Kamis, April 16

Liputan6.com, Jakarta: Prinsip siap kalah siap menang, ternyata tak berlaku bagi sebagian calon legislator yang mengikuti perebutan kursi Dewan pada Pemilihan Umum Legislatif 2009. Ada caleg memilih bunuh diri karena kalah, bahkan tidak sedikit yang menderita stres karena harapan menjadi wakil rakyat pupus.

Fenomena itu pun belum lama ini mendapat sorotan banyak kalangan, termasuk ahli kejiwaan. Dadang Hawari, misalnya. Dalam pandangan psikiater dari Universitas Indonesia itu, sejumlah kejadian tersebut adalah cerminan ketidaksiapan mental para caleg untuk bertarung di pemilu.

Paling mengenaskan adalah yang dialami Sri Hayati. Di sebuah gubuk tua di Desa Bojongkondang, Ciamis, Jawa Barat, Selasa silam, caleg DPRD Kota Banjar dari Partai Kebangkitan Bangsa itu mengakhiri hidupnya dengan gantung diri. Diduga, sang caleg yang sedang mengandung empat bulan itu stres karena tidak memperoleh suara signifikan dalam pemilu. Sri dan sang janin pun tewas di tali gantungan. Sri tak dapat menerima kegagalannya sehingga memilih jalan pintas [baca: Diduga Stres, Caleg Hamil Bunuh Diri].

Lain lagi kisah caleg salah satu partai politik di Cirebon, Jawa Barat. Sang caleg sudah menghabiskan uang ratusan juta rupiah, namun gagal. Ia pun mendatangi forum spiritual untuk menghilangkan depresi yang dialaminya [baca: Caleg Stres Datangi Paranormal].

Langkah ini menurut psikiater adalah cara yang tepat. Sebab, calon wakil rakyat itu dapat mengalami stres dan depresi akibat gangguan kejiwaan yang berkelanjutan dalam tahapan panjang pemilu.

Konsultasi memegang peranan penting dalam menghadapi kegagalan. Jiwa besar untuk siap kalah dan siap menang seharusnya menjadi acuan bagi sang caleg untuk berlaga dalam pesta demokrasi lima tahunan. Waktu masih panjang, kesempatan pun masih terbuka lebar di masa mendatang.(ANS/Tim Liputan 6 SCTV)

Akan jadi apa negeri ini???
Pemilu yang sudah menhabiskan dana yang tidak kecil, untuk sebuah perwujudan demokrasi, ternyata belum mampu berjalan baik. banyaknya kasus yang terjadi di masyarakat hendaknya dijadikan pelajaran bagi kita semua untuk tidak mengulanginya lagi.
Politik uang merupakan salah satu pangkal dari permasalahan yang menghantui pemilu. Dengan harapan mampu memberikan uang, para caleg dan parpol, mengharapkan mampu ‘membeli’ suara rakyat. Bukannya menarik simpati rakyat, malah merendahkan rakyat dengan uang suap. Wlahasil… jika gagal jadi anggota legislatif maka beginilah hasilnya.
Oleh karena itu kita sebagai warga yang baik hendaknya menolak politi uang. Hal ini dilakukan agar kita turut serta mengurangi kecurangan-kecurangan dalam politik (pemilu). Selain itu, kita pun ikut serta menanggulangi dan mencegah bertambahnya angka kematian dan jumlah orang gila/stress.